5 Tips Penting dalam Mendidik Bayi Yang Terlewat Pintar : Panduanibu

5 Tips Penting dalam Mendidik Bayi Yang Terlewat Pintar
bayi pintar
bayi pintar
Share ke Facebook Share ke Twitter
Panduanibu.com – Semua orang tua pastilah ingin anaknya terlahir dengan cerdas. Tak jarang, bunda dan ayah sampai melakukan segala mitos sampai fakta yang bisa membuat buah hatinya berotak cemerlang kelak. Namun, ketika bayi yang terlewat pintar terlahir, ayah bunda bingung bagaimana mendidiknya kelak. Salah sedikit saja, kepintaran anak yang berlebih bisa berbuah bencana dan bukan anugrah.

Membesarkan bayi yang terlewat pintar

Detik dimana ayah dan bunda sadar si kecil menunjukkan sebagian besar ciri bayi cerdas, mungkin kebingungan mulai menghampiri pikiran. Tidak banyak orang diberkahi dengan buah hati yang memiliki otak di atas kemampuan rata-rata. Bisa jadi pula, orang tua kalah cerdas dengan anaknya. Jangan keburupanik, meski kemampuan otak anak setinggi Einstein sekalipun, tetaplah si keciladalah malaikat ayah bunda.

Mutiara tidak akan berguna untuk babi, peribahasa tersebut menggambarkan orang yang tidak bisa mensyukuri anugrah yang dia dapat. Jangan sampai ayah bunda termasuk golongan orang tua yang gagal optimalkan kecerdasan buah hatinya.Inilah kenapa, penulis mencoba berbagi beberapa hal yang membantu orang tua membesarkan buah hati yang terlampau cerdas.

Puji usaha si kecil

Bayi yang cerdas cenderung dapat melakukan apa saja tanpa kesulitan. Membanggakan memang, wajar saja pujian banyak dilontarkan. Disinilah garis antara memuji untuk mendorong si kecil maju dengan memuji untuk buat si kecil jatuh perlahan mulai menipis. Tahukah ayah bunda, pujian bisa menjadi malapetaka bila kondisi dan situasinya kurang tepat.

Kebanyakan orang hanya melihat hasilnya. Anak bisa membaca, memasang puzzle atau makan dengan sendok biasa memancing pujian. Padahal, ada jeda antara kesuksesan hasil dengan proses, dan banyak orang lupa. Alih-alih memuji sikecil karena berhasil mencapai suatu hal, kenapa tidak puji perlahan saat anak sedang berusaha mengusai kemampuan baru?
Dongeng anak

Imajinasi yang sangat luas membuat dongeng kegiatan paling pas untuk dilakukan bersama si kecil. Meski di era modern yang penuh dengan teknologi sekalipun tidak dapat menggantikan indahnya kebersamaan ayah bunda manakala duduk dan bercerita pada buah hati.

Percayalah, meski otak anak jenius sekalipun, dalam dirinya, terdapat hati yang masih haus akan kasih sayang dan perhatian orang tua. Kedekatan pada saat mendongeng akan mencegah anak untuk melupakan perasaan cinta yang kurang dapat dilogika. Apakah fungsi dongeng hanya sebatas itu? Tentu tidak.

Dongeng adalah kegiatan menyusun serangkaian kejadian sehingga membuat suatu penggalan kisah yang masuk akal. Sama halnya dengan film, dongeng menuntut otak untuk memahami kenapa satu kejadian dapat mempengaruhi kejadian yang lain, hanya saja dongeng lebih membantu imajinasi berkembang. Dapat ditebak, dongeng sebetulnya bermanfaat untuk mempertajam kemampuan logika anak sambil memperluas ranah imajinasinya.

 

Tidak ada pertanyaan yang bodoh

Bayangkan diri ayah bunda masuk ke dalam dunia khayalan seperti Narnia atau atlantis. Segalanya tentu terlihat membingungkan, dan mengundang rasa penasaran. Sebetulnya hal itulah yang dirasakan setiap anak kecil. Hanya saja, pada anak yang memiliki kemampuan diatas rata-rata, rasa penasaran jauh lebihtinggi.

Otak yang pintar pastilah mudah dalam menggabungkan satu fakta dengan fakta yang lain. Sehingga, anak yang cerdas biasanya menemukan pola-pola tertentu yang mungkin orang dewasa saja belum tentu sadari. Hanya saja, kadar pengetahuan si kecil masihlah tipis, sehingga pertanyaan konyol yang terkesan bodoh sering terlontar.

Kesalahan terbesar seorang pengasuh, ayah, atau bunda adalah menyatakan bahwa anak menanyakan sesuatu yang tidak penting atau bodoh. Anak sangat percaya dengan perkataan orang dewasa, terlebih seseorang yang dekat dengannya. Usahakan untuk bersabar dan jawab dengan penuh perhatian ketika buah hati bertanya sesuatu.
Biarkan dirinya berpikir

Hidup ini dipenuhi dengan masalah. Mulai dari masalah yang kecil hingga masalah yang besar. Tak terkecuali bayi atauanak sekalipun akan mengalami hal tidak menyulitkan dalam hidupnya. Misalkan saja, menggabungkan puzzle sekalipun bisa terasa sulit ketika anak belum terbiasa dengan menggabungkan potongan bongkar pasang.

Mayoritas dari hal bermasalah yang dijumpai si kecil pastilah terlihat sepele di mata orang dewasa. Sikap gemas karena anak tidak menyelesaikan masalah sesuai pikiran orang tua banyak dijumpai, sehingga belum berapa menit, ayah bunda sudah turun tangan memberikan solusi. Tindakan tersebut terbilang keliru, terlebih ketika berhadapan dengan bayi yang kelewat pintar.

Salah satu bakat yang satu paket dengan kecerdasan seorang anak adalah menyelesaikan suatu masalah. Hanya saja, bakat tersebut perlu dihargai oleh orang tua, termasuk dengan memaklumi proses penyelesaian masalah yang mungkin lamban, menurut hitungan ayah bunda. Saat orang tua terlalu cepat memberikan bantuan pada si kecil tiap ada masalah, anak akan merasa tidak perlu mencari solusi untuk masalahnya sendiri. Pola inilah yang sebabkan perilaku ingin segala sesuatu instant terselesaikan berbenih.
Ambil kesempatan untuk selalu mengajari anak

Hidup ini dipenuhi hal yang layak dipelajari selama masa tumbuh kembang sikecil. Misalkan saja nama warna dari rambu lalu lintas, ataupun nama bentuk balok yang dipegang bunda. Selalu ada hal yang bunda bisa beritahukan pada anak guna membangkitkan rasa ingin tahunya.

Mengajukan pertanyaan adalah permulaan paling tepat untuk mengusik rasa penasaran. Misalkan saja, ayah bunda sudah mengajarkan warna, maka tanyakan kembali bila anak menemukan warna yang telah diajarkan. Kalaupun anak tidak ingat, ayah bunda bisa bantu mengingatkan dan membuat anak merasa tak pernah terlambat untuk mengulang suatu pelajaran.

Membesarkan anak yang terlampau cerdas kadang bisa menjadi tantangan tersendiri. Tidak perlu takut dengan kepintaran si kecil yang nantinya orang tua mungkin kesulitan untuk memahami. Pada akhir hari, cinta adalah hal yang dibutuhkan oleh si kecil. Tetap berikan kasih sayang yang melimpah untuk pastikan buah hati bahagia dan bisa kontribusi kepintarannya untuk dunia yang lebih baik.

Sumber :